Minggu, 05 November 2017

Essay Efektivitas Komunikasi Bisnis

 TUGAS SOFTSKILL
EFEKTIVITAS KOMUNIKASI BISNIS









Nama Kelompok:
1. Fatma IndriyanaSari (14214050)
2. Tanti Kartina Nurlatifah (1A214657)
3. Yunik Setyaningsih (1C214587)




FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2017


BAB 1
PENDAHULUAN
Komunikasi merupakan faktor yang penting bagi pencapaian tujuan suatu organisasi bisnis. Seorang pimpinan secara rutin harus berkomunikasi dengan bawahannya untuk meminta mereka membuat surat pesanan barang, menjawab atau membuat surat aduan, membuat surat edaran umum, membuat surat kontrak kerja sama, membuat surat balasan/tanggapan, dan sejenisnya.
Komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis, mencakup berbagai macam bentuk komunikasi baik komunikasi verbal maupun nonverbal. Menurut Tubbs dan Moss (2001), salah satu ukuran bagi efektivitas komunikasi adalah terciptanya komunikasi efektif. Secara sederhana, komunikasi dikatakan efektif apabila orang berhasil menyampaikan apa yang dimaksudkannya. Secara umum, komunikasi dinilai efektif bila rangsangan yang disampaikan dan yang dimaksudkan oleh pengirim atau sumber, berkaitan  erat dengan rangsangan yang ditangkap dan dipahami oleh penerima.  
Ada lima hal yang dapat dijadikan ukuran bagi komunikasi efektif, yaitu:
1.         Pemahaman 
Pemahaman adalah penerimaan yang cermat atas kandungan rangsangan seperti yang dimaksudkan oleh pengirim pesan. Dalam hal ini komunikator       dikatakan        efektif apabila  penerima  memperoleh pemahaman yang cermat atas pesan yang disampaikan. Kegagalan utama dalam berkomunikasi adalah ketidakberhasilan dalam menyampaikan isi pesan secara cermat.   
2.         Kesenangan 
 Tingkat kesenangan dalam berkomunikasi berkaitan erat dengan perasaan terhadap orang yang berinteraksi dengan pihak lain.
3.         Mempengaruhi sikap 
 Komunikasi dikatakan efektif jika komunikator (pengirim) dapat mempengaruhi sikap komunikan (penerima), tindakan mempengaruhi sikap bertujuan agar orang lain memahami ucapan kita dan menyetujui sesuai dengan yang kita inginkan. 
4.         Hubungan yang semakin baik 
 Secara keseluruhan, komunikasi efektif memerlukan suasana psikologis yang positif dan penuh kepercayaan. Salah satu kegagalan dalam berkomunikasi adalah adanya gangguan dalam hubungan insani yang berasal dari kesalahpahaman. 

5.         Tindakan 
 Komunikasi yang efektif dapat mendorong orang lain untuk melakukan tindakan yang sesuai dengan yang kita inginkan.
A.        Bentuk dasar komunikasi bisnis
Komunikator yang efektif tentu saja memiliki beberapa alat komunikasi untuk menyampaikan suatu pesan. Mereka tahu bagaimana menempatkan kata yang membentuk suatu arti, bagaimana mengubah situasi menjadi lebih menarik dan menggairahkan, bagaiman mengajak peserta ikut aktif diskusi, bagaimana menyelipkan humor yang mampu menghidupkan suasana, bagaimana menyiapkan ruangan yang mampu menghidupkan diskusi, dan apakaah pesan yang akan disampaikan melalui tulisan (written) atau lisan (oral). Mereka juga memperkuat kata-kata mereka dengan gerak isyarat dan tindakan.
1.         Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal merupakan salah satu bentuk komunikasi yang disampaikan kepada pihak lain melalui tulisan (written) dan lisan (oral).
Meskipun sesorang dapat mengungkapkan sesuatu secara nonverbal (tidak melalui tulisan atau lisan), ia tetap membutuhkan komunikasi verbal, misalnya hendak membahas kejadian masa lalu, ide atau abstraksi. Melalui komunikasi lisan atau tulisan, diharapkan orang akan memahami apa yang disampaikan pembicara atau penulis. Penyampaian suatu pesan lewat tulisan dan lisan tentu memiliki suatu harapan bahwa seorang akan dapat membaca atau mendengar apa yang akan dikatakan. Untuk pesan-pesan, seseorang dapat menggunakan tulisan dan ucapan (lisan). Sedangkan untuk menerima pesan-pesan, seseorang dapat menggunakan pendengaran dan bacaan.
a.         Berbicara dan Menulis
Pada umumnya, untuk mengirimkan pesan-pesan bisnis, orang lebih senang berbicara (speaking) daripada menulis (writing). Alasannya, karena lebih praktis. Penyampaian pesan bisnis dengan tulisan relative jarang. Meskipun demikian, bukan berarti tidak penting, karena tidak semua hal bisa disampaikan lewat lisan.
b.         Mendengarkan dan Membaca
Komunikasi yang efektif merupakan komunikasi dua arah. Orang-orang yang terlibat dalam dunia bisnis cenderung lebih suka memperoleh atau mendapatkan informasi daripada menyampaikannya. Untuk melakukan hal tersebut, mereka memerlukan keterampilan mendengar (listening) dan membaca (reading).
Meskipun mendengar dan membaca adalah hal yang berbeda, keduanya memerlukan pendekatan serupa. Langkah pertama adalah mencatat informasi, yang berarti seseorang harus memusatkan perhatian pada pembicaraan yang tengah berlangsung atau bahan yang sedang dibacanya.
Setelah dapat menangkap inti pembicaraan atau bacaan, langkah selanjutnya adalah menafsirkan dan menilai informasi. Langkah ini merupakan bagian terpenting dari proses mendengar.
Sambil melakukan penyaringan suatu informasi, seseorang harus dapat memutuskan mana informasi yang penting dan mana yang tidak penting. Suatu pendekatan yang dapat dilakukan adalah mencari ide pokok (main idea) dan ide ide pendukung (supporting idea) secara rinci. Jadi, untuk dapat menyerap informasi dengan baik seseorang harus dapat berkonsentrasi, pada apa yang sedang dibaca atau didengar.

2.         Komunikasi nonverbal
Bentuk komunikasi yang paling mendasar dalam komunikasi bisnis adalah komunikasi nonverbal. Menurut teori antropologi, sebelum manusia menggunakan kata-kata, mereka telah menggunakan gerakan-gerakan tubuh, atau lebih dikenal dengan bahasa isyarat (body language) sebagai alat untuk berkomunikasi dengan orang lain.
Komunikasi nonverbal berbeda dengan komunikasi verbal dalam hal penyampaian pesan. Pada komunikasi nonverbal pesan disampaikan secara spontan. Pada umumnya, sebelum menyampaikan sesuatu secara verbal, seseorang sudah memiliki suatu rencana tentang apa yang ingin dikatakan. Tetapi, ketika seseorang berkomunikasi secara nonverbal, ia seringkali melakukannya secara tidak sadar.
B.        Proses komunikasi
Sebagai suatu proses, komunikasi mempunyai persamaan dengan bagaimana seseorang mgekspresikan perassaan, ada hal-hal yang berlawanan (kontradiktif), dan hal-hal yang sejalan (selaras, serasi), serta meliputi proses menulis, mendengarkan, dan mempertukarkan informasi. Menurut Courtland L. Bovee dan John V. Thill proses komunikasi dapat dibagi menjadi lima tahap, yaitu:
1.         Pengirim mempunyai suatu ide atau gagasan.
2.         Ide diubah menjadi suatu pesan.
3.         Pemindahan pesan.
4.         Penerima menerima pesan.
5.         Penerima memberi tanggapan dan mengirim umpan-balik kepada pengirim.



Kelima tahapan dalam proses komunikasi tersebut dapat digambarkan dalam sebuah diagram sebagai berikut:
1.1       Proses Komunikasi
v  Tahap pertama pengirim mempunyai ide
            Ide dapat diperoleh dari berbagai sumber yang terbentang luas dihadapan kita, ide yang ingin disampaikan seseorang mungkin akan berbeda dengan pemikiran orang lain. Bahkan dua orang yang memiliki pengalaman yang sama terhadap suatu hal atau kejadian, akan memiliki suatu kesan yang tidak sama. Seorang komunikator yang baik, harus dapat menyaring hal-hal, yang tidak penting atau tidak relevan, dan memusatkan perhatian pada hal-hal yang penting dan relevan. Proses tersebut dikenal dengan abstraksi.
v  Tahap kedua mengubah ide menjadi pesan
            Semua ide dapat diterima atau dimengerti dengan sempurna harus memperhatikan beberapa hal, yaitu: subjek, maksud, audience, gaya personal, dan latar belakang budaya.
v  Tahap ketiga pemindahan pesan
            Saluran komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan terkadang relative pendek, namun ada juga yang cukup panjang. Panjang pendeknya saluran komunikasi yang digunakan, akan berpengaruh terhadap efektivitas penyampaian pesan. Oleh karena itu, perlu diperhatikan jenis atau sifat pesan yang akan disampaikan.
v  Tahap keempat penerima menerima suatu pesan
            Komunikasi antar seseorang dengan orang lain akan terjadi, bila pengirim mengirimkan suatu pesan dan penerima menerima pesan tersebut. Suatu pesan baru dapat ditafsirkan secara benar bila penerima pesan telah memahami isi pesan sebagaimana yang dimaksud oleh pemberi atau pengirimnya.
v  Tahap kelima penerima memberi tanggapan dan umpan-balik ke pengirim
            Umpan-balik atau feedback adalah penghubung akhir dalam suatu mata rantai komunikasi. Umpan-balik memegang peranan penting dalam komunikasi, karena ia memberi kemungkinan bagi pengirim untuk menilai efektivitas suatu pesan. Disamping itu, adanya umpan balik akan dapat menunjukkan adanya faktor-faktor penghambat komunikasi, misalnya: perbedaan latar belakang, perbedaan penafsiran kata-kata, dan perbedaan reaksi secara emosional.
3.         Fungsi Komunikasi
Menurut Hasibuan (2007), fungsi-fungsi komunikasi adalah untuk instructive, informative, influencing dan evalutive. Sedangkan, simbolsimbol komunikasi adalah suara, tulisan, gambar, warna, mimik, kedipan mata dan lain-lain. Dengan simbol-simbol inilah komunikator menyampaikan pesan kepada komunikan. Komunikasi dikatakan efektif jika informasi disampaikan dalam waktu singkat, jelas atau dipahami, dipersepsi atau ditafsirkan dan dilaksanakan sama dengan maksud komunikator oleh komunikan.
Robbins (2003), mengidentifikasi fungsi – fungsi komunikasi sebagai berikut :
1.         Kendali 
   Komunikasi bertindak untuk mengendalikan perilaku anggota dalam beberapa cara, setiap organisasi mempunyai wewenang dan garis panduan formal yang harus dipatuhi oleh karyawan.
2.         Motivasi 
 Komunikasi membantu perkembangan motivasi dengan menjelaskan kepada para karyawan terkait hal yang harus dilakukan, bagaiman mereka berkerja baik dan apa yang dapat dikerjakan untuk memperbaiki kinerja jika kinerjanya dibawah standar.
3.         Pengungkapan emosional
 Bagi banyak karyawan kelompok kerja mereka merupakan sumber utama untuk interaksi sosial, komunikasi yang terjadi di dalam anggota merupakan mekanisme fundamental dengan mana anggota-anggota menunjukkan kekecewaan dan rasa puas mereka.
4.         Informasi 
 Komunikasi memberikan informasi yang diperlukan individu dan kelompok untuk mengambil keputusan dengan menetukan alternatif.

4.         Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komunikasi
            Menurut Mangkunegara (2004) ada dua tinjauan faktor yang mempengaruhi komunikasi, yaitu faktor yang berasal dari pihak komunikator (sender) dan dari pihak komunikan (receiver). Adapun faktorfaktor yang berasal dari sender maupun receiver, antara lain: 
1.         Keterampilan sender dan receiver. 
 Sender sebagai pengirim informasi, ide, berita dan pesan perlu menguasai cara-cara penyampaian pikiran secara tertulis maupun lisan. Sedangkan,  receiver harus memiliki keterampilan dalam mendengar dan membaca pesan agar pesan yang disampaikan dapat dimengerti. 
2.         Sikap sender dan receiver. 
 Sender yang bersikap ragu-ragu dan angkuh terhadap receiver dapat mengakibatkan informasi atau pesan yang diberikan menjadi ditolak dan membuat receiver menjadi tidak percaya terhadap informasi atau pesan yang disampaikan. Sama halnya juga dengan receiver, jika receiver bersikap meremehkan dan berprasangka buruk terhadap sender, maka komunikasi menjadi tidak efektif dan pesan menjadi tidak berarti bagi receiver. 
3.         Pengetahuan sender dan receiver. 
 Sender yang mempunyai pengetahuan luas dan menguasai materi yang disampaikan akan dapat meninformasikannya kepada receiver sejelas mungkin, sehingga receiver lebih mudah mengerti pesan yang disampaikan oleh sender. Kemudian receiver yang memiliki pengetahuan yang luas akan lebih mudah dalam menginterpretasikan ide atau pesan yang diterimanya dari sender.
4.         Media yang digunakan oleh sender dan receiver. Sender perlu menggunakan media komunikasi yang sesuai dan menarik perhatian receiver. Sedangkan, receiver yang menggunakan media komunikasi berupa alat indera yang ada pada receiver sangat menentukan apakah pesan dapat diterima atau tidak untuknya. Jika alat indera receiver terganggu, maka pesan yang diberikan oleh sender menjadi kurang jelas bagi receiver.

BAB 2
ISI
Komunikasi yang efektif dapat dibedakan menjadi dua, yaitu komunikasi yang efektif untuk komunikasi personal dan kelompok serta komunikasi yang efektif untuk komunikasi massa. Pada komunikasi personal dan kelompok, suatu komunikasi dikatakan efektif apabila komunikan memahami pesan yang dikirimkan oleh komunikator. Pemahaman pesan tersebut tidak terkait dengan setuju tidaknya komunikan dengan isi pesan yang disampaikan. Sedangkan pada komunikasi massa, suatu komunikasi dikatakan efektif apabila mampu menjangkau komunikan dalam jumlah yang besar.
Kemampuan berkomunikasi efektif sekaligus juga merupakan salah satu ciri mutu SDM karyawan, karena tanpa komunikasi suatu organisasi tidak dapat berfungsi optimal karena organisasi merupakan kumpulan orang yang memerlukan jasa komunikasi untuk meraih kesuksesan berorganisasi. 
Komunikasi akan efektif apabila pengirim pesan dan penerima pesan besama-sama mencapai pengertian dan kesimpulan yang sama sesuai dengan yang dimaksudkan, tentang apa yang sebenarnya yang diinformasikan. Dengan komunikasi efektif juga diharapkan organisasi bisa mendapatkan informasi yang akurat tentang keinginan dan kebutuhan karyawan, sehingga informasi yang diperoleh dapat dipertimbangkan dan direalisasikan keputusannya pada karyawan. Selain karyawan akan merasa dihargai dan diakui, mereka juga dapat lebih semangat dalam bekerja sehingga kinerja karyawan meningkat dan tujuan organisasi dapat dicapai. 
Ditinjau dari faktor komunikator, untuk melaksanakan komunikasi efektif terdapat dua faktor penting pada diri komunikator, yaitu kredibilitas komunikator dan daya tarik komunikator.
1.         Kredibilitas komunikator
Kredibilitas komunikator menunjukkan bahwa pesan yang diterima komunikan dianggap benar dan sesuai dengan kenyataan yang ada. Kepercayaan komunikan ini ditentukan oleh keahlian komunikator dan dapat tidaknya ia dipercaya. Kepercayaan yang besar pada umumnya dapat meningkatkan kesediaan seseorang untuk melakukan perubahan sikap. Semakin disenangi dan dikenal seorang komunikator oleh komunikan, semakin besar kecenderungan komunikan untuk mengubah kepercayaannya ke arah yang dikehendaki komunikator. Kepercayaan yang kecil akan mengurangi kesediaan seseorang untuk melakukan perubahan sikap. Dapat pula terjadi komunikan tidak percaya dengan pesan yang disampaikan, hanya karena tidak percaya dengan komunikator, meskipun pesan tersebut benar adanya.
Selain itu, pada umumnya pesan yang dikomunikasikan akan mempunyai daya pengaruh yang lebih besar, apabila komunikator dianggap sebagai seorang yang ahli. Contohnya, Habibie sebagai seorang ahli akan lebih dipercaya jika menyampaikan hal-hal yang terkait dengan permasalahan kedirgantaraan daripada seorang pilot pesawat terbang, karena beliau dinilai lebih ahli dalam bidang kedirgantaraan tersebut. Keahlian ini dapat timbul karena pendidikan, jabatan, profesi atau pengalaman seseorang.
Selain kepercayaan dan keahlian, kredibilitas juga dapat muncul dari status sosial. Seseorang yang mempunyai status sosial yang lebih tinggi akan mempunyai kredibilitas yang lebih besar, sehingga apa yang dikatakan akan dipercaya dan lebih besar kemampuannya untuk mempengaruhi orang lain. Sebagai contoh, kenaikan gaji perusahaan yang disampaikan oleh pimpinan perusahaan akan lebih dipercaya kebenarannya oleh karyawan dibandingkan hal itu disampaikan oleh staf personalia.
2.         Daya tarik komunikator
Seorang komunikator akan mempunyai kemampuan untuk melakukan perubahan sikap, melalui mekanisme daya tarik. Seorang komunikator yang disenangi dan dikagumi oleh komunikannya akan menyebabkan komunikan menerima kepuasan dari usaha menyamakan dirinya dengan komunikator. Contohnya, Rano Karno yang disenangi dan dikagumi masyarakat luas apabila ia menyarankan agar orang tua mengimunisasi anaknya, maka mereka akan melakukannya. Karena mereka mendapatkan kepuasan dengan mengikuti saran yang diberikan oleh orang yang menjadi idolanya.
Dapat pula terjadi, seorang komunikan yang menganggap dirinya mempunyai persamaan dengan komunikator akan menimbulkan simpati dari komunikan. Dengan demikian akan memperlancar proses komnukasi. Sebagai contoh, karyawan yang berasal dari satu daerah dan sama-sama bekerja di sebuah perusahaan, komunikasinya akan lebih lancar jika dibandingkan melakukan komunikasi dengan karyawan yang berasal dari daerah lain. Secara umum kesamaan ini dapat menyangkut banyak aspek, seperti ideologi, geografi, hobi, profesi dan bahasa.
Ada 5 karakteristik komunikasi bisnis yang efektif antara lain:
1.         sedikan informasi yang praktis
2.         berikanlah fakta bukan kesan
3.         perjelas dan padartkan informasi
4.         nyatakan tanggung jawab dengan tepat
5.         bujuk orang lain dan tawarkan rekomendasi
Efektivitas komunikasi bisnis ini dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya :
1. Persepsi
Dalam hal ini, komunikator harus dapat memprediksi lewat berbagai persepsi terkait apakah pesan yang disampaikan dapat dipahami serta diterima oleh komunikan atau receiver.
2. Keberhasilan teknologi informasi dan komunikasi
Di era teknologi ini, efektivitas komunikasi bisnis juga berpengaruh pada komunikasi dalam teknologi informasi. Hal ini mencakup adanya nilai produk dan jenis besar kecilnya manufaktur yang memiliki perbedaan karakteristik sistem informasi yang dibutuhkan.
Selain itu juga diperlukan jaringan teknologi informasi dan komunikasi yang dapat menyediakan jaringan luas hingga daerah terpencil pun. Dan yang terakhir adalah performa perusahaan yang tinggi juga merupakan faktor yang menentukan dan biaya yang dapat dipertimbangkan agar efisien.
Hal ini dikarenakan internet merupakan suatu media komunikasi yang memiliki peranan penting dalam perkembangan bisnis. Perkembangan bisnis tersebut mencakup nilai produk, aktivitas operasional, dan pelayanan jasa. Beberapa aktivitas yang dapat dilakukan di dalam internet di antara :
•           Berbagi data internal.
•           Rekruitmen.
•           Mencari partner atau pelanggan.
•           Mencari informasi luar.
•           Pembelian peralatan.
•           Promosi produk.
•           Fasilitas pelanggan.
•           Media kolaborasi dengan partner.
•           Publikasi perkembangan perusahaan.
3. Ketepatan
Dalam hal ini dikarenakan komunikan pastinya memiliki kerangka berpikir yang berbeda-beda. Supaya informasi sampai dengan tepat, maka komunikator perlu mengekspresikan atau mengimpplementasikan kerangka berpikir komunikan.
4. Kredibilitas
Komunikator pun perlu adanya keyakinan bahwa komunikan dapat dipercaya, sehingga dia akan mendapatkan kepercayaan pula dari komunikan.
5. Pengendalian
Komunikan pastinya nanti akan memberikan tanggapan berupa feedback. Di sinilah tugas komunikator untuk bisa mengendalikan tanggapan dari  komunikan.
6. Kecocokan
Komunikator yang baik selalu menjaga kepercayaan dan hubungan yang baik dengan komunikan. Sehingga terjalinlah persahabatan antara perusahaan dengan komunikan.
Pesan yang tersampaikan dengan benar dan tepat sesuai keinginan sang komunikator, menunjukkan bahwa komunikasi dapat berjalan secara efektif. Agar komunikasi bisa berlangsung efektif, perlu diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Menurut Scoot M Cultip dan Allen dalam bukunya "Effective Public Relations", faktor-faktor tersebut disebut dengan "The Seven Communication". Mari kita simak 7 elemen komunikasi yang efektif berikut ini.
1) Credibility
Kredibilitas berkaitan erat dengan kepercayaan. Ya, seorang komunikator yang baik harus memiliki kredibilitas agar pesan yang disampaikan dapat tersasar dengan baik. Beberapa hal yang berhubungan dengan kredibilitas misalnya kualifikasi atau tingkat keahlian seseorang. Contoh, seorang dokter dianggap mempunyai kredibilitas ketika ia menyampaikan hal-hal tentang kesehatan.
2) Context
Konteks berupa kondisi yang mendukung ketika berlangsungnya komunikasi. Supaya komunikasi berjalan efektif, konteks yang tepat menjadi hal yang menarik perhatian audiens. Misalnya, berita atau informasi tentang kesehatan janin sangat sesuai bagi ibu-ibu yang sedang menjalani masa kehamilan.


3) Content
Isi pesan merupakan bahan atau ,materi inti dari apa yang hendak disampaikan kepada audiens. Komunikasi menjadi efektif apabila isi pesan mengandung sesuatu yang berarti dan penting untuk diketahui oleh audiens.
4) Clarity
Pesan yang jelas alias tidak menimbulkan penafsiran yang bermacam-macam adalah kunci keberhasilan komunikasi. Kejelasan informasi adalah hal penting yang bisa mengurangi dan menghindari risiko kesalahpahaman pada audiens.
5) Continuity and Consistency
Agar komunikasi berhasil, maka pesan atau informasi perlu disampaikan secara berkesinambungan atau kontinyu. Misalnya, pesan pemerintah yang menganjurkan masyarakat untuk menggunakan kendaran umum dibandingkan kendaraan pribadi harus selalu disampaikan melalui berbagai media secara terus menerus supaya pesan itu dapat tertanam dalam benak dan mempengaruhi perilaku masyarakat.
6) Capability of Audience
Komunikasi dapat dikatakan berhasil apabila sang penerima pesan memahami dan melakukan apa yang terdapat pada isi pesan. Dalam hal ini, tingkat pemahaman seseorang bisa berbeda-beda tergantung beberapa faktor, contohnya latar belakang pendidikan, usia ataupun status social.
7) Channels of Distribution
Selain berbicara secara langsung kepada audiens, ada cara lain untuk berkomunikasi, yaitu menggunakan media. Bentuk-bentuk media komunikasi yang biasa digunakan saat ini adalah media cetak ataupun elektronik. Pertimbangkan secara matang pemilihan media yang sesuai dan tepat sasaran agar tidak terjadi komunikasi yang sia-sia.
Beberapa elemen di atas merupakan faktor pendukung agar komunikasi dapat bejalan dengan efektif. Dengan mengombinasikan elemen-elemen pendukung komunikasi, maka pesan yang disampaikan dapat berhasil dan mampu mengubah sikap dan perilaku seseorang. (bitebrands).

BAB 3
KESIMPULAN
Komunikasi merupakan faktor yang penting bagi pencapaian tujuan suatu organisasi bisnis. Sedangkan pengertian komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis, mencakup berbagai macam bentuk komunikasi baik komunikasi verbal maupun nonverbal.
Komunikasi yang efektif dapat dibedakan menjadi dua, yaitu komunikasi yang efektif untuk komunikasi personal dan kelompok serta komunikasi yang efektif untuk komunikasi massa. Komunikasi akan efektif apabila pengirim pesan dan penerima pesan besama-sama mencapai pengertian dan kesimpulan yang sama sesuai dengan yang dimaksudkan, tentang apa yang sebenarnya yang diinformasikan.
Komunikasi akan efektif apabila pengirim pesan dan penerima pesan besama-sama mencapai pengertian dan kesimpulan yang sama sesuai dengan yang dimaksudkan, tentang apa yang sebenarnya yang diinformasikan. Dengan komunikasi efektif juga diharapkan organisasi bisa mendapatkan informasi yang akurat tentang keinginan dan kebutuhan karyawan, sehingga informasi yang diperoleh dapat dipertimbangkan dan direalisasikan keputusannya pada karyawan. Selain karyawan akan merasa dihargai dan diakui, mereka juga dapat lebih semangat dalam bekerja sehingga kinerja karyawan meningkat dan tujuan organisasi dapat dicapai. 
Efektivitas komunikasi bisnis ini dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya yaitu Persepsi, Keberhasilan teknologi informasi dan komunikasi, Ketepatan, Kredibilitas, Pengendalian, dan Kecocokan.

DAFTAR PUSTAKA
Adinda Citra Kirana H24097004,  Analisis Pengaruh Komunikasi Efektif Terhadap Kinerja Karyawan PT. Mitra Maknur Industri. Fakultas Ekonomi Institut Pertanian Bogor.
Andy Kridasusila, Memenangkan Persaingan Bisnis melalui Efektivitas Komunikasi. Fakultas Ekonomi Universitas Semarang








Rabu, 11 Oktober 2017

Review Jurnal

Dalam rangka pelaksanaan tugas softskill mata kuliah komunikasi binis, maka kami melakukan

jurnal SOFTSKILL by Fatma IndriYanaSari on Scribd

review pada jurnal berikut ini:



Review
Judul                           :PENGARUH MOTIVASI, LINGKUNGAN KERJA DAN  KOMUNIKASI INTERN TERHADAP KARYAWAN UD. REZEKI SURABAYA
Jurnal                           : Jurnal Ilmu & Riset Manajmen
Volume & Halaman    : Vol. 2 No. 11
Tahun                          : 2013
Penulis                         : Andri Setiadi
Dalam jurnal penelitian tersebut menggunakan penelitian deskriptif kausal, dimana variabel independen terdiri dari motivasi (X1), lingkungan kerja (X2) dan komunikasi intern (X3), sedangkan variabel dependennya adalah kinerja karyawan (Y). didapati hasil penelitian antaranya sebagai berikut:
1. Motivasi signifikan berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada UD Rezeki Surabaya. Hal ini disebabkan karena perusahaan sudah meningkatkan kebutuhan yang dibutuhkan karyawan baik kebutuhan berprestasi maupun kebutuhan untuk berafiliasi dengan orang sekitar.
2. Lingkungan kerja signifikan berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada UD Rezeki Surabaya. Hal ini disebabkan karena perusahaan telah menerapkan kondisi lingkungan yang baik dan nyaman untuk karyawan.
3. Komunikasi intrn signifikan  berpengaruh terhadap kinerja karyawan UD Rezeki Surabaya. Hal ini disebabkan karena perusahaan telah menerapkan komunikasi intern dengan baik kepada karyawan. Untuk menerapkan komunikasi yang baik diperlukan peran aktif manajer atau bawahan.
Walaupun motivasi, lingkungan kerja dan komunikasi intern berpengaruh terhadap kinerja karyawan, kami akan memberikan beberapa saran kepada perusahaan agar mempertahankan atau meningkatkan komunikasi tersebut, sehingga diharapkan peningkatan pada kinerja karyawan UD Rezki Surabaya. Dengan cara diantaranya:
1.      UD Rezki Surabaya perlu mengendalikan perilaku baik perilaku atasan ataupun karyawan.
2.      UD Rezki Surabaya perlu menyediakan sarana untuk mengungkapkan pendapat.
3.      UD Rezki Surabaya perlu membantu membuat pilihan-pilihan keputusan agar komunikasi pada perusahaan tersebut semakin baik.
4.      UD Rezki Surabaya perlu memberikan kebutuhan-kebutuhan kepada karyawan. Jika kebutuhan mereka terpenuhi maka cenderung termotivasi untuk bekerja dengan baik.
5.      UD Rezki Surabaya perlu lebih memerhatikan lingkungan kerja, perhatian tersebut dapat berupa perbaikan terhadap salah satu elemen lingkungan kerja yang kurang memuaskan.
6.      Peran aktif manajer maupun bawahan perlu ditingkatkan dengan cara menyampaikan pesan atau komunikasi dengan baik, menjadi pendengar yang baik dan menggunakan berbagai media audio-visual.
7.      UD Rezki Surabaya perlu mengadakan seminar untuk meningkatkan motivasi karyawan dan juga dapat mempererat persaudaraan.

Sumber

Jumat, 16 Juni 2017

Tugas4_Etika Bisnis

Nama        : Fatma IndriYanaSari
NPM         : 14214050
Kelas         : 3EA03

Pentingnya Komunikasi yang Baik di Tempat Kerja

Pentingnya komunikasi yang baik di tempat kerja antara manajemen dan karyawan akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan perusahaan.
Tidak dapat disangkal akan pentingnya komunikasi di tempat kerja , mengingat bahwa dalam sebuah perusahaan terdapat banyak  orang dari berbagai latar belakang sosial dan profesional yang berbeda dan bekerja untuk tujuan yang sama.
Sering terlihat bahwa manajer tidak menyadari pentingnya komunikasi di tempat kerja dan dengan demikian tidak menyampaikan ide-ide mereka, tujuan perusahaan, visi dengan sangat jelas. Ketika para senior tidak dapat menciptakan lingkungan yang terbuka dan komunikasi yang jelas, maka memiliki dampak negatif pada budaya kerja dan produktivitas karyawan.
Sebuah perusahaan dimana tidak ada berbagai informasi anata dua atau lebih individu, maka pemborosan sumber daya akan sering timbul. Untuk menghindari ini, komunikasi yang efektif di tempat kerja harus didorong untuk keberhasilan perusahaan secara menyeluruh.

Peran komunikasi

Menciptakan Kepuasan Kerja
Perusahaan wajib mendorong korespondensi terbuka dan mudah anatara senior dan bawahan. Jika lingkungan kerja ramah di mana bawahan didorong untuk mengkomunikasikan ide-ide mereka kepada manajer mereka mengenai pekerjaan terkait, dan umpan balik mereka diberikan pertimbangan, akan memotivasi karyawan untuk bekerja lebih baik dan membuat mereka merasa dihargai dalam perusahaan. Dengan demikian, komunikasi yang efektif di tempat kerja membantu dalam membangun loyalitas dan kepercayaan yang akhirnya menghasilkan kepuasan kerja yang lebih besar.

Menyelesaikan Konflik
Komunikasi yang terbuka di tempat kerja dapat membantu mencegah dan menyelesaikan konflik. Misalnya, jika dua karyawan memiliki ketidaksetujuan atas beberapa masalah, maka konflik tersebut diselesaikan melalui diskusi bersama.

Meningkatkan Produktivitas
Komunikasi yang efektif di tempat kerja adalah hal yang paling penting bagi keberhasilan dan kegagalan sebuah perusahaan. Setiap perusahaan memiliki seperangkat tujuan yang jelas, tujuan dan visi. Manajer harus dapat jelas menjelaskan kepada karyawannya tujuannya tersebut dan memastikan bahwa semua anggota timnya bekerja menuju tujuan yang sama. dia juga perlu mengkomunikasikan kepada karyawannya akan pekerjaan, tanggung jawab dan tugas mereka. Jika manajer jelas dalam komunikasi, para bawahan akan tahu persis apa yang perusahaan ingin dan dengan demikian, akan mampu memberikan yang sama untuk yang terbaik dari kemampuan mereka. Dengan demikian, pentingnya keterampilan komunikasi dapat dinilai dari fakta yang mengarah ke arah yang lebih baik dan meningkatkan produktivitas kerja.

Masa Depan
Kita semua tahu bahwa komunikasi adalah proses dua arah. Semua karyawan dan manajer dalam suatu perusahaan harus berkomunikasi dengan jelas, terbuka, dan jujur. Manajer harus membangun hubungan kerja yang menyenangkan dengan karyawan mereka, sehingga karyawan tidak ragu untuk mendekati mereka, untuk menyelesaikan pekerjaan yang berhubungan dengan isu yang mungkin timbul dalam perusahaan. Jadi, dengan membentuk hubungan yang baik dengan bawahan dan rekan kerja, anda tidak hanya meningkatkan semangat mereka tetapi juga meningkatkan efisiensi kerja mereka, yang menyebabkan peningkatan produktivitas. Selain itu, karyawan juga harus diberikan kesempatan untuk memberikan umpan balik kepada manajemen. Ini akan membantu mengarahkan kebijakan manajemen dan program-programyang sesuai dengan kebutuhan karyawan. Dengan demikian, membangun hubungan kerja yang baik antara karyawan dan manajer dapat memberikan masa depan kerja yang lebih baik bagi perusahaan.

Pembentukan Hubungan
Komunikasi terbuka, baik antara karyawan dan manajer atau antara manajemen dan karyawan, mengarah pada pembentukan hubungan pribadi dan profesional yang lebih baik. Hai ini membuat karyawan merasa benar-benar peduli dan dihargai, dan mereka lebih cenderung untuk tetap setiakepada perusahaan. Hal ini menciptakan lingkungan yang ramah dan mempromosikan hubungan kerja yang lebih baik, yang kondusif bagi karyawan.

Pemanfaatan Sumber Daya
Jika sebuah perusahaan menghadapi masalah, krisis dan konflik akibat miskomunikasi antara karyawan, menyebabkan penundaan yang tidak perlu dalam pekerjaan sehari-hari. Hal ini meyebabkan pemborosan sumber dayadan menurunkan produktivitas kerja secara keseluruhan. Jadi lingkungan komunikasi yang baik adalah suatu keharusan bagi setiap perusahaan utuk lebih memanfaatkan sumber daya dan meningkatkan produktivitas.

Sumber :
https://vartikel.com/4804/pentingnya-komunikasi-yang-baik-di-tempat-kerja/

Kamis, 11 Mei 2017

Komunikasi dengan menggunakan bahasa formal dan bahasa informal

Komunikasi yaitu suatu proses dimana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain. Dalam kehidupan sehari-hari, semua orang pasti melakukannya. Dalam kehidupan bersosial atau melakukan sosialisasi yaitu melalui komuikasi antar individu maupun kelompok. Komunikasi itu sendiri pun dibagi menjadi dua bagian yaitu berkomunkasi secara formal dan tidak informal. Dalam penggunaan komunikasi tersebut bisa kita sesuaikan dalam kondisi apa dan dengan siapa kita berkomunikasi.

(FORMAL)

Mahasiswa harus memiliki rasa sopan dan santun dalam etika berkomunikasi kepada dosen. Mahasiswa tidak serta merta langsung mendatangi dosen yang bersangkutan untuk meminta jam pengganti. Maka hal pertama yang harus kita lakukan yaitu melaporkan kepada Sekertaris Dosen untuk mempertanyakannya. “Permisi Bu, apakah mata kuliah kewirausahaan dapat diganti atau dimajukan jam perkuliahannya?” tanya mahasiswa tersebut. Staff yang berada di dalam ruangan sekertaris dosen pun awalnya memberitahu ketentuan-ketentuan jika ingin mengganti jam kuliah tersebut. “Kalau ingin mengganti jam mata kuliah tertentu harus ada kesepakatan dari dosen yang bersangkutan” kata staff sekdos tersebut.“Sudah ada kesepakatan bu, dan juga kami sudah mengkonfirmasi kepada dosen kami untuk mata kuliahnya dimajukan” jawab salah satu mahasiswa. Jika sudah ada konfirmasi antara dosen dengan mahasiswa maka kita sebagai mahasiswa sudah dapat meminta ruangan yang dapat kami pakai untuk perkuliahan tersebut. “Memangnya kenapa kalian ingin mengganti jam mata kuliah?” tanya staff sekdos, lalu salah satu dari kami pun menjawab “Karena dosen dari mata kuliah yang sebelumnya berhalangan hadir bu, maka dari itu kami ingin memajukan jam mata kuliah tersebut.” Jika ketentuan-ketentuan dalam pergantian jam sudah ada barulah kita mendapatkan hasil informasi dimana ruangan yang dapat digunakan sebagai ruang kelasnya. “Baiklah, kalian bisa menggunakan ruangan di kelas E244 sebagai kelas pengganti kalian” kata staff sekdos. Lalu setelah itu kita dapat meninggalkan ruangan sekdos, “Terimakasih ya bu atas informasi kelas yang bisa kita gunakan.”  kata mahasiswa. “ Baik, sama sama” jawab staff sekdos. Dan barulah kita dapat menginformasikan kepada mahasiswa dan dosen yang bersangkutan dimana ruangan yang dapat kita gunakan.

(INFORMAL)

Pada saat jam istirahat perkuliahan ada temanku yang bertanya, “Lu mau kemana nanti pas istirahat?” tanya Yunik. Lalu sambil aku merapihkan buku-buku, aku pun menjawab “Gue juga bingung ini mau kemana?.” Aku pun menjawabnya dengan ekspresi kebingungan. “ Yaudah, mendingan lu ikut gue makan aja di kantin.” Tanya Yunik. “Emangnya nggak apa-apa kalo gue ikut makan bareng sama lu?”. Dengan rasa canggung akupun bertanya seperti itu terlebih dahulu. “Enggak apa-apa kok, yaudah ayo kita ke kantin sama gue sekarang aja fat?” dia mengajak aku dengan terburu-buru ingin makan karena jam istirahat sudah waktunya. “ Yaudah ayok ke kantin sekarang, soalnya gua juga udah laper.” jawabku sambil aku menenteng tas.

Berikut adalah contoh dari komunikasi secara formal dan informal yang dipaparkan. Dapat dibedakan berkomunikasi secara formal dan informal dengan bahasa-bahasa yg digunakan. Jika komunikasi secara formal kita menggunakan bahasa yang lebih baku, sebaliknya untuk komunikasi secara informal kita dapat menggunakan bahasa yang kita gunakan dalam sehari-hari dan kosa kata yang kita gunakan pun tidak harus baku.

Etika dalam beriklan


Produk Provider AXIS




      AXIS Telekom adalah sebuah produk layanan komunikasi dari XL Axiata, anak perusahaan dari Axiata. AXIS Telekom merupakan operator seluler 2G, 3G, dan 4G dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia, melayani lebih dari 15 juta pelanggan telepon selular.

       AXIS pada saat ini ditandai dengan peluncuran program gaya hidup “Iritology” yakni penawaran layanan Ngobrol Irit, Ngenet Irit, Awet Irit, Axis Hura-Hura. Kini, merek layanan yang identik dengan ungu itu menawarkan gaya hidup baru dalam menggunakan layanan telekomunikasi melalui penyediaan layanan yang simpel, terutama untuk sekedar menelpon, SMS, dan data/internet sesuai kebutuhan dengan tarif irit.

        AXIS juga konsisten memberikan fasilitas nelpon (voices), SMS dan data (internet) yang relatif IRIT untuk semua kalangan masyarakat di seluruh wilayah di Indonesia. Dengan jaringan yang luas, pelanggan di seluruh Indonesia akan dimanjakan dengan berbagai paket IRIT dan promo dari AXIS yang bisa ditemukan disetiap minggunya.

        Saya sebagai konsumen provider AXIS sangat puas dalam pemakaian dari kartu provider ini, karena menurut saya sebagai pelanggan AXIS merasa dalam pemakaian provider ini banyak keuntungan yang bisa saya dapatkan. Selain banyak promo yang ditawarkan oleh produk AXIS ini, menurut saya provider ini sangat terjangkau dikalangan masyarakat terutama bagi mahasiswa atau pelajar. Karena selain jaringan AXIS sekarang sudah banyak meluas di wilayah di Indonesia, provider ini selalu menawarkan fasilitas-fasilitas inovasi baru dari layanannya tersebut.


        AXIS pada umumnya memang sama seperti provider perdana lainnya, namun yang menurut saya yang membuat berbeda yaitu AXIS memang selalu memprioritaskan kepuasan konsumen. Walaupun harganya yang terbilang sangat terjangkau, namun jaringan provider AXIS ini tidak kalah cepat dengan yang lainnya dalam mengakses data internet. Selain itu juga, dalam melakukan periklanan yang mereka sajikan sangat menarik dengan berbagai macam informasi yang mereka berikan. Karena dalam layanan provider AXIS memiliki semboyan “Iritology” dan memang itu sesuai dengan semboyan mereka, tidak heran jika konsumen provider AXIS banyak dikalangan masyarakat dan juga merasa puas dengan layanan dan juga fasilitas-fasilitas yang mereka berikan sehingga banyak dari kalangan masyarakat yang ingin berlangganan kartu AXIS.

Rabu, 12 April 2017

Tulisan 1_Etika Bisnis

KASUS PHISHING BANK DI INDONESIA

KASUS BCA
Dunia perbankan nasional pernah digegerkan dengan kasus phishing pada tahun 2001. Seseorang berinisial SH membeli domain ‘plesetan’ yang mirip dengan domain resmi BCA http://www.klikbca.com/ seperti kilkbca.comclikbca.comklickbca.com dan klikbac.com.
Banyak korban terjebak situs gadungan buatan SH ini. Sekilas, situs buatannya memiliki tampilan yang sama dan terlihat seperti asli.  Hanya saja, korban memasukkan User ID dan PIN ke dalam database milik SH dan bukan login ke akun BCA mereka. Ia pun dapat dengan leluasa mengakses akun korban berbekal informasi akun ini.
Hingga belasan tahun setelahnya, kasus serupa masih saja terjadi di Indonesia. Kami menemukan cuplikan berita yang diliput oleh situs berita Liputan 6 belum lama ini.
Mengenal Berbagai Jenis Cybercrime dan Contoh Kasus di Indonesia – Phishing
Anda dapat melihat bahwa kini para pelaku phishing menggunakan metode yang lebih canggih. Selain menggunakan “fake login” yang hanya mengandalkan username dan password, pelaku menggunakan metode lain bernama  sinkronisasi akun. Nasabah diminta memasukkan nomer token asli di pop-up yang telah disiapkan agar si pelaku dapat mengambil saldo korban dengan leluasa.
Kasus ini dilaporkan setelah terdapat pengguna bank BCA yang mengaku kehilangan dana sebesar Rp 13 juta.

KASUS MANDIRI
Salah satu contoh kasus phising di Indonesia dialami oleh pelanggan/pengguna situs internet banking milik Bank Mandiri yaitu melalui email yang disitu diharuskan kepada nasabah untuk men-update account pribadinya, dan apabila tidak diupdate maka akan diblock account milik nasabah tersebut.
Disitu nasabah diarahkan untuk masuk ke link alamat resmi milik Bank Mandiri yaitu http://www.bankmandiri.co.id, tetapi pada saat link tersebut diklik bukan masuk ke alamat resmi milik Bank Mandiri melainkan dibelokkan ke alamat palsu milik phiser.
Akibatnya banyak pengguna internet banking Bank Mandiri memasukkan username, password dan nomor pin kedalam situs yang bukan seharusnya.
Anda pasti tahu apa yang terjadi berikutnya, yaitu pemilik situs palsu dengan leluasa menggunakan identitas korban untuk masuk ke situs Bank Mandiri yang sebenarnya / asli dan mentransfer seluruh uang korban ke rekening miliknya. Kunci utama keberhasilan kejadian ini adalah tampilan situs asli dan yang palsu persis sama, sehingga korban tidak akan sadar sama sekali.