Minggu, 05 November 2017

Essay Efektivitas Komunikasi Bisnis

 TUGAS SOFTSKILL
EFEKTIVITAS KOMUNIKASI BISNIS









Nama Kelompok:
1. Fatma IndriyanaSari (14214050)
2. Tanti Kartina Nurlatifah (1A214657)
3. Yunik Setyaningsih (1C214587)




FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2017


BAB 1
PENDAHULUAN
Komunikasi merupakan faktor yang penting bagi pencapaian tujuan suatu organisasi bisnis. Seorang pimpinan secara rutin harus berkomunikasi dengan bawahannya untuk meminta mereka membuat surat pesanan barang, menjawab atau membuat surat aduan, membuat surat edaran umum, membuat surat kontrak kerja sama, membuat surat balasan/tanggapan, dan sejenisnya.
Komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis, mencakup berbagai macam bentuk komunikasi baik komunikasi verbal maupun nonverbal. Menurut Tubbs dan Moss (2001), salah satu ukuran bagi efektivitas komunikasi adalah terciptanya komunikasi efektif. Secara sederhana, komunikasi dikatakan efektif apabila orang berhasil menyampaikan apa yang dimaksudkannya. Secara umum, komunikasi dinilai efektif bila rangsangan yang disampaikan dan yang dimaksudkan oleh pengirim atau sumber, berkaitan  erat dengan rangsangan yang ditangkap dan dipahami oleh penerima.  
Ada lima hal yang dapat dijadikan ukuran bagi komunikasi efektif, yaitu:
1.         Pemahaman 
Pemahaman adalah penerimaan yang cermat atas kandungan rangsangan seperti yang dimaksudkan oleh pengirim pesan. Dalam hal ini komunikator       dikatakan        efektif apabila  penerima  memperoleh pemahaman yang cermat atas pesan yang disampaikan. Kegagalan utama dalam berkomunikasi adalah ketidakberhasilan dalam menyampaikan isi pesan secara cermat.   
2.         Kesenangan 
 Tingkat kesenangan dalam berkomunikasi berkaitan erat dengan perasaan terhadap orang yang berinteraksi dengan pihak lain.
3.         Mempengaruhi sikap 
 Komunikasi dikatakan efektif jika komunikator (pengirim) dapat mempengaruhi sikap komunikan (penerima), tindakan mempengaruhi sikap bertujuan agar orang lain memahami ucapan kita dan menyetujui sesuai dengan yang kita inginkan. 
4.         Hubungan yang semakin baik 
 Secara keseluruhan, komunikasi efektif memerlukan suasana psikologis yang positif dan penuh kepercayaan. Salah satu kegagalan dalam berkomunikasi adalah adanya gangguan dalam hubungan insani yang berasal dari kesalahpahaman. 

5.         Tindakan 
 Komunikasi yang efektif dapat mendorong orang lain untuk melakukan tindakan yang sesuai dengan yang kita inginkan.
A.        Bentuk dasar komunikasi bisnis
Komunikator yang efektif tentu saja memiliki beberapa alat komunikasi untuk menyampaikan suatu pesan. Mereka tahu bagaimana menempatkan kata yang membentuk suatu arti, bagaimana mengubah situasi menjadi lebih menarik dan menggairahkan, bagaiman mengajak peserta ikut aktif diskusi, bagaimana menyelipkan humor yang mampu menghidupkan suasana, bagaimana menyiapkan ruangan yang mampu menghidupkan diskusi, dan apakaah pesan yang akan disampaikan melalui tulisan (written) atau lisan (oral). Mereka juga memperkuat kata-kata mereka dengan gerak isyarat dan tindakan.
1.         Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal merupakan salah satu bentuk komunikasi yang disampaikan kepada pihak lain melalui tulisan (written) dan lisan (oral).
Meskipun sesorang dapat mengungkapkan sesuatu secara nonverbal (tidak melalui tulisan atau lisan), ia tetap membutuhkan komunikasi verbal, misalnya hendak membahas kejadian masa lalu, ide atau abstraksi. Melalui komunikasi lisan atau tulisan, diharapkan orang akan memahami apa yang disampaikan pembicara atau penulis. Penyampaian suatu pesan lewat tulisan dan lisan tentu memiliki suatu harapan bahwa seorang akan dapat membaca atau mendengar apa yang akan dikatakan. Untuk pesan-pesan, seseorang dapat menggunakan tulisan dan ucapan (lisan). Sedangkan untuk menerima pesan-pesan, seseorang dapat menggunakan pendengaran dan bacaan.
a.         Berbicara dan Menulis
Pada umumnya, untuk mengirimkan pesan-pesan bisnis, orang lebih senang berbicara (speaking) daripada menulis (writing). Alasannya, karena lebih praktis. Penyampaian pesan bisnis dengan tulisan relative jarang. Meskipun demikian, bukan berarti tidak penting, karena tidak semua hal bisa disampaikan lewat lisan.
b.         Mendengarkan dan Membaca
Komunikasi yang efektif merupakan komunikasi dua arah. Orang-orang yang terlibat dalam dunia bisnis cenderung lebih suka memperoleh atau mendapatkan informasi daripada menyampaikannya. Untuk melakukan hal tersebut, mereka memerlukan keterampilan mendengar (listening) dan membaca (reading).
Meskipun mendengar dan membaca adalah hal yang berbeda, keduanya memerlukan pendekatan serupa. Langkah pertama adalah mencatat informasi, yang berarti seseorang harus memusatkan perhatian pada pembicaraan yang tengah berlangsung atau bahan yang sedang dibacanya.
Setelah dapat menangkap inti pembicaraan atau bacaan, langkah selanjutnya adalah menafsirkan dan menilai informasi. Langkah ini merupakan bagian terpenting dari proses mendengar.
Sambil melakukan penyaringan suatu informasi, seseorang harus dapat memutuskan mana informasi yang penting dan mana yang tidak penting. Suatu pendekatan yang dapat dilakukan adalah mencari ide pokok (main idea) dan ide ide pendukung (supporting idea) secara rinci. Jadi, untuk dapat menyerap informasi dengan baik seseorang harus dapat berkonsentrasi, pada apa yang sedang dibaca atau didengar.

2.         Komunikasi nonverbal
Bentuk komunikasi yang paling mendasar dalam komunikasi bisnis adalah komunikasi nonverbal. Menurut teori antropologi, sebelum manusia menggunakan kata-kata, mereka telah menggunakan gerakan-gerakan tubuh, atau lebih dikenal dengan bahasa isyarat (body language) sebagai alat untuk berkomunikasi dengan orang lain.
Komunikasi nonverbal berbeda dengan komunikasi verbal dalam hal penyampaian pesan. Pada komunikasi nonverbal pesan disampaikan secara spontan. Pada umumnya, sebelum menyampaikan sesuatu secara verbal, seseorang sudah memiliki suatu rencana tentang apa yang ingin dikatakan. Tetapi, ketika seseorang berkomunikasi secara nonverbal, ia seringkali melakukannya secara tidak sadar.
B.        Proses komunikasi
Sebagai suatu proses, komunikasi mempunyai persamaan dengan bagaimana seseorang mgekspresikan perassaan, ada hal-hal yang berlawanan (kontradiktif), dan hal-hal yang sejalan (selaras, serasi), serta meliputi proses menulis, mendengarkan, dan mempertukarkan informasi. Menurut Courtland L. Bovee dan John V. Thill proses komunikasi dapat dibagi menjadi lima tahap, yaitu:
1.         Pengirim mempunyai suatu ide atau gagasan.
2.         Ide diubah menjadi suatu pesan.
3.         Pemindahan pesan.
4.         Penerima menerima pesan.
5.         Penerima memberi tanggapan dan mengirim umpan-balik kepada pengirim.



Kelima tahapan dalam proses komunikasi tersebut dapat digambarkan dalam sebuah diagram sebagai berikut:
1.1       Proses Komunikasi
v  Tahap pertama pengirim mempunyai ide
            Ide dapat diperoleh dari berbagai sumber yang terbentang luas dihadapan kita, ide yang ingin disampaikan seseorang mungkin akan berbeda dengan pemikiran orang lain. Bahkan dua orang yang memiliki pengalaman yang sama terhadap suatu hal atau kejadian, akan memiliki suatu kesan yang tidak sama. Seorang komunikator yang baik, harus dapat menyaring hal-hal, yang tidak penting atau tidak relevan, dan memusatkan perhatian pada hal-hal yang penting dan relevan. Proses tersebut dikenal dengan abstraksi.
v  Tahap kedua mengubah ide menjadi pesan
            Semua ide dapat diterima atau dimengerti dengan sempurna harus memperhatikan beberapa hal, yaitu: subjek, maksud, audience, gaya personal, dan latar belakang budaya.
v  Tahap ketiga pemindahan pesan
            Saluran komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan terkadang relative pendek, namun ada juga yang cukup panjang. Panjang pendeknya saluran komunikasi yang digunakan, akan berpengaruh terhadap efektivitas penyampaian pesan. Oleh karena itu, perlu diperhatikan jenis atau sifat pesan yang akan disampaikan.
v  Tahap keempat penerima menerima suatu pesan
            Komunikasi antar seseorang dengan orang lain akan terjadi, bila pengirim mengirimkan suatu pesan dan penerima menerima pesan tersebut. Suatu pesan baru dapat ditafsirkan secara benar bila penerima pesan telah memahami isi pesan sebagaimana yang dimaksud oleh pemberi atau pengirimnya.
v  Tahap kelima penerima memberi tanggapan dan umpan-balik ke pengirim
            Umpan-balik atau feedback adalah penghubung akhir dalam suatu mata rantai komunikasi. Umpan-balik memegang peranan penting dalam komunikasi, karena ia memberi kemungkinan bagi pengirim untuk menilai efektivitas suatu pesan. Disamping itu, adanya umpan balik akan dapat menunjukkan adanya faktor-faktor penghambat komunikasi, misalnya: perbedaan latar belakang, perbedaan penafsiran kata-kata, dan perbedaan reaksi secara emosional.
3.         Fungsi Komunikasi
Menurut Hasibuan (2007), fungsi-fungsi komunikasi adalah untuk instructive, informative, influencing dan evalutive. Sedangkan, simbolsimbol komunikasi adalah suara, tulisan, gambar, warna, mimik, kedipan mata dan lain-lain. Dengan simbol-simbol inilah komunikator menyampaikan pesan kepada komunikan. Komunikasi dikatakan efektif jika informasi disampaikan dalam waktu singkat, jelas atau dipahami, dipersepsi atau ditafsirkan dan dilaksanakan sama dengan maksud komunikator oleh komunikan.
Robbins (2003), mengidentifikasi fungsi – fungsi komunikasi sebagai berikut :
1.         Kendali 
   Komunikasi bertindak untuk mengendalikan perilaku anggota dalam beberapa cara, setiap organisasi mempunyai wewenang dan garis panduan formal yang harus dipatuhi oleh karyawan.
2.         Motivasi 
 Komunikasi membantu perkembangan motivasi dengan menjelaskan kepada para karyawan terkait hal yang harus dilakukan, bagaiman mereka berkerja baik dan apa yang dapat dikerjakan untuk memperbaiki kinerja jika kinerjanya dibawah standar.
3.         Pengungkapan emosional
 Bagi banyak karyawan kelompok kerja mereka merupakan sumber utama untuk interaksi sosial, komunikasi yang terjadi di dalam anggota merupakan mekanisme fundamental dengan mana anggota-anggota menunjukkan kekecewaan dan rasa puas mereka.
4.         Informasi 
 Komunikasi memberikan informasi yang diperlukan individu dan kelompok untuk mengambil keputusan dengan menetukan alternatif.

4.         Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komunikasi
            Menurut Mangkunegara (2004) ada dua tinjauan faktor yang mempengaruhi komunikasi, yaitu faktor yang berasal dari pihak komunikator (sender) dan dari pihak komunikan (receiver). Adapun faktorfaktor yang berasal dari sender maupun receiver, antara lain: 
1.         Keterampilan sender dan receiver. 
 Sender sebagai pengirim informasi, ide, berita dan pesan perlu menguasai cara-cara penyampaian pikiran secara tertulis maupun lisan. Sedangkan,  receiver harus memiliki keterampilan dalam mendengar dan membaca pesan agar pesan yang disampaikan dapat dimengerti. 
2.         Sikap sender dan receiver. 
 Sender yang bersikap ragu-ragu dan angkuh terhadap receiver dapat mengakibatkan informasi atau pesan yang diberikan menjadi ditolak dan membuat receiver menjadi tidak percaya terhadap informasi atau pesan yang disampaikan. Sama halnya juga dengan receiver, jika receiver bersikap meremehkan dan berprasangka buruk terhadap sender, maka komunikasi menjadi tidak efektif dan pesan menjadi tidak berarti bagi receiver. 
3.         Pengetahuan sender dan receiver. 
 Sender yang mempunyai pengetahuan luas dan menguasai materi yang disampaikan akan dapat meninformasikannya kepada receiver sejelas mungkin, sehingga receiver lebih mudah mengerti pesan yang disampaikan oleh sender. Kemudian receiver yang memiliki pengetahuan yang luas akan lebih mudah dalam menginterpretasikan ide atau pesan yang diterimanya dari sender.
4.         Media yang digunakan oleh sender dan receiver. Sender perlu menggunakan media komunikasi yang sesuai dan menarik perhatian receiver. Sedangkan, receiver yang menggunakan media komunikasi berupa alat indera yang ada pada receiver sangat menentukan apakah pesan dapat diterima atau tidak untuknya. Jika alat indera receiver terganggu, maka pesan yang diberikan oleh sender menjadi kurang jelas bagi receiver.

BAB 2
ISI
Komunikasi yang efektif dapat dibedakan menjadi dua, yaitu komunikasi yang efektif untuk komunikasi personal dan kelompok serta komunikasi yang efektif untuk komunikasi massa. Pada komunikasi personal dan kelompok, suatu komunikasi dikatakan efektif apabila komunikan memahami pesan yang dikirimkan oleh komunikator. Pemahaman pesan tersebut tidak terkait dengan setuju tidaknya komunikan dengan isi pesan yang disampaikan. Sedangkan pada komunikasi massa, suatu komunikasi dikatakan efektif apabila mampu menjangkau komunikan dalam jumlah yang besar.
Kemampuan berkomunikasi efektif sekaligus juga merupakan salah satu ciri mutu SDM karyawan, karena tanpa komunikasi suatu organisasi tidak dapat berfungsi optimal karena organisasi merupakan kumpulan orang yang memerlukan jasa komunikasi untuk meraih kesuksesan berorganisasi. 
Komunikasi akan efektif apabila pengirim pesan dan penerima pesan besama-sama mencapai pengertian dan kesimpulan yang sama sesuai dengan yang dimaksudkan, tentang apa yang sebenarnya yang diinformasikan. Dengan komunikasi efektif juga diharapkan organisasi bisa mendapatkan informasi yang akurat tentang keinginan dan kebutuhan karyawan, sehingga informasi yang diperoleh dapat dipertimbangkan dan direalisasikan keputusannya pada karyawan. Selain karyawan akan merasa dihargai dan diakui, mereka juga dapat lebih semangat dalam bekerja sehingga kinerja karyawan meningkat dan tujuan organisasi dapat dicapai. 
Ditinjau dari faktor komunikator, untuk melaksanakan komunikasi efektif terdapat dua faktor penting pada diri komunikator, yaitu kredibilitas komunikator dan daya tarik komunikator.
1.         Kredibilitas komunikator
Kredibilitas komunikator menunjukkan bahwa pesan yang diterima komunikan dianggap benar dan sesuai dengan kenyataan yang ada. Kepercayaan komunikan ini ditentukan oleh keahlian komunikator dan dapat tidaknya ia dipercaya. Kepercayaan yang besar pada umumnya dapat meningkatkan kesediaan seseorang untuk melakukan perubahan sikap. Semakin disenangi dan dikenal seorang komunikator oleh komunikan, semakin besar kecenderungan komunikan untuk mengubah kepercayaannya ke arah yang dikehendaki komunikator. Kepercayaan yang kecil akan mengurangi kesediaan seseorang untuk melakukan perubahan sikap. Dapat pula terjadi komunikan tidak percaya dengan pesan yang disampaikan, hanya karena tidak percaya dengan komunikator, meskipun pesan tersebut benar adanya.
Selain itu, pada umumnya pesan yang dikomunikasikan akan mempunyai daya pengaruh yang lebih besar, apabila komunikator dianggap sebagai seorang yang ahli. Contohnya, Habibie sebagai seorang ahli akan lebih dipercaya jika menyampaikan hal-hal yang terkait dengan permasalahan kedirgantaraan daripada seorang pilot pesawat terbang, karena beliau dinilai lebih ahli dalam bidang kedirgantaraan tersebut. Keahlian ini dapat timbul karena pendidikan, jabatan, profesi atau pengalaman seseorang.
Selain kepercayaan dan keahlian, kredibilitas juga dapat muncul dari status sosial. Seseorang yang mempunyai status sosial yang lebih tinggi akan mempunyai kredibilitas yang lebih besar, sehingga apa yang dikatakan akan dipercaya dan lebih besar kemampuannya untuk mempengaruhi orang lain. Sebagai contoh, kenaikan gaji perusahaan yang disampaikan oleh pimpinan perusahaan akan lebih dipercaya kebenarannya oleh karyawan dibandingkan hal itu disampaikan oleh staf personalia.
2.         Daya tarik komunikator
Seorang komunikator akan mempunyai kemampuan untuk melakukan perubahan sikap, melalui mekanisme daya tarik. Seorang komunikator yang disenangi dan dikagumi oleh komunikannya akan menyebabkan komunikan menerima kepuasan dari usaha menyamakan dirinya dengan komunikator. Contohnya, Rano Karno yang disenangi dan dikagumi masyarakat luas apabila ia menyarankan agar orang tua mengimunisasi anaknya, maka mereka akan melakukannya. Karena mereka mendapatkan kepuasan dengan mengikuti saran yang diberikan oleh orang yang menjadi idolanya.
Dapat pula terjadi, seorang komunikan yang menganggap dirinya mempunyai persamaan dengan komunikator akan menimbulkan simpati dari komunikan. Dengan demikian akan memperlancar proses komnukasi. Sebagai contoh, karyawan yang berasal dari satu daerah dan sama-sama bekerja di sebuah perusahaan, komunikasinya akan lebih lancar jika dibandingkan melakukan komunikasi dengan karyawan yang berasal dari daerah lain. Secara umum kesamaan ini dapat menyangkut banyak aspek, seperti ideologi, geografi, hobi, profesi dan bahasa.
Ada 5 karakteristik komunikasi bisnis yang efektif antara lain:
1.         sedikan informasi yang praktis
2.         berikanlah fakta bukan kesan
3.         perjelas dan padartkan informasi
4.         nyatakan tanggung jawab dengan tepat
5.         bujuk orang lain dan tawarkan rekomendasi
Efektivitas komunikasi bisnis ini dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya :
1. Persepsi
Dalam hal ini, komunikator harus dapat memprediksi lewat berbagai persepsi terkait apakah pesan yang disampaikan dapat dipahami serta diterima oleh komunikan atau receiver.
2. Keberhasilan teknologi informasi dan komunikasi
Di era teknologi ini, efektivitas komunikasi bisnis juga berpengaruh pada komunikasi dalam teknologi informasi. Hal ini mencakup adanya nilai produk dan jenis besar kecilnya manufaktur yang memiliki perbedaan karakteristik sistem informasi yang dibutuhkan.
Selain itu juga diperlukan jaringan teknologi informasi dan komunikasi yang dapat menyediakan jaringan luas hingga daerah terpencil pun. Dan yang terakhir adalah performa perusahaan yang tinggi juga merupakan faktor yang menentukan dan biaya yang dapat dipertimbangkan agar efisien.
Hal ini dikarenakan internet merupakan suatu media komunikasi yang memiliki peranan penting dalam perkembangan bisnis. Perkembangan bisnis tersebut mencakup nilai produk, aktivitas operasional, dan pelayanan jasa. Beberapa aktivitas yang dapat dilakukan di dalam internet di antara :
•           Berbagi data internal.
•           Rekruitmen.
•           Mencari partner atau pelanggan.
•           Mencari informasi luar.
•           Pembelian peralatan.
•           Promosi produk.
•           Fasilitas pelanggan.
•           Media kolaborasi dengan partner.
•           Publikasi perkembangan perusahaan.
3. Ketepatan
Dalam hal ini dikarenakan komunikan pastinya memiliki kerangka berpikir yang berbeda-beda. Supaya informasi sampai dengan tepat, maka komunikator perlu mengekspresikan atau mengimpplementasikan kerangka berpikir komunikan.
4. Kredibilitas
Komunikator pun perlu adanya keyakinan bahwa komunikan dapat dipercaya, sehingga dia akan mendapatkan kepercayaan pula dari komunikan.
5. Pengendalian
Komunikan pastinya nanti akan memberikan tanggapan berupa feedback. Di sinilah tugas komunikator untuk bisa mengendalikan tanggapan dari  komunikan.
6. Kecocokan
Komunikator yang baik selalu menjaga kepercayaan dan hubungan yang baik dengan komunikan. Sehingga terjalinlah persahabatan antara perusahaan dengan komunikan.
Pesan yang tersampaikan dengan benar dan tepat sesuai keinginan sang komunikator, menunjukkan bahwa komunikasi dapat berjalan secara efektif. Agar komunikasi bisa berlangsung efektif, perlu diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Menurut Scoot M Cultip dan Allen dalam bukunya "Effective Public Relations", faktor-faktor tersebut disebut dengan "The Seven Communication". Mari kita simak 7 elemen komunikasi yang efektif berikut ini.
1) Credibility
Kredibilitas berkaitan erat dengan kepercayaan. Ya, seorang komunikator yang baik harus memiliki kredibilitas agar pesan yang disampaikan dapat tersasar dengan baik. Beberapa hal yang berhubungan dengan kredibilitas misalnya kualifikasi atau tingkat keahlian seseorang. Contoh, seorang dokter dianggap mempunyai kredibilitas ketika ia menyampaikan hal-hal tentang kesehatan.
2) Context
Konteks berupa kondisi yang mendukung ketika berlangsungnya komunikasi. Supaya komunikasi berjalan efektif, konteks yang tepat menjadi hal yang menarik perhatian audiens. Misalnya, berita atau informasi tentang kesehatan janin sangat sesuai bagi ibu-ibu yang sedang menjalani masa kehamilan.


3) Content
Isi pesan merupakan bahan atau ,materi inti dari apa yang hendak disampaikan kepada audiens. Komunikasi menjadi efektif apabila isi pesan mengandung sesuatu yang berarti dan penting untuk diketahui oleh audiens.
4) Clarity
Pesan yang jelas alias tidak menimbulkan penafsiran yang bermacam-macam adalah kunci keberhasilan komunikasi. Kejelasan informasi adalah hal penting yang bisa mengurangi dan menghindari risiko kesalahpahaman pada audiens.
5) Continuity and Consistency
Agar komunikasi berhasil, maka pesan atau informasi perlu disampaikan secara berkesinambungan atau kontinyu. Misalnya, pesan pemerintah yang menganjurkan masyarakat untuk menggunakan kendaran umum dibandingkan kendaraan pribadi harus selalu disampaikan melalui berbagai media secara terus menerus supaya pesan itu dapat tertanam dalam benak dan mempengaruhi perilaku masyarakat.
6) Capability of Audience
Komunikasi dapat dikatakan berhasil apabila sang penerima pesan memahami dan melakukan apa yang terdapat pada isi pesan. Dalam hal ini, tingkat pemahaman seseorang bisa berbeda-beda tergantung beberapa faktor, contohnya latar belakang pendidikan, usia ataupun status social.
7) Channels of Distribution
Selain berbicara secara langsung kepada audiens, ada cara lain untuk berkomunikasi, yaitu menggunakan media. Bentuk-bentuk media komunikasi yang biasa digunakan saat ini adalah media cetak ataupun elektronik. Pertimbangkan secara matang pemilihan media yang sesuai dan tepat sasaran agar tidak terjadi komunikasi yang sia-sia.
Beberapa elemen di atas merupakan faktor pendukung agar komunikasi dapat bejalan dengan efektif. Dengan mengombinasikan elemen-elemen pendukung komunikasi, maka pesan yang disampaikan dapat berhasil dan mampu mengubah sikap dan perilaku seseorang. (bitebrands).

BAB 3
KESIMPULAN
Komunikasi merupakan faktor yang penting bagi pencapaian tujuan suatu organisasi bisnis. Sedangkan pengertian komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis, mencakup berbagai macam bentuk komunikasi baik komunikasi verbal maupun nonverbal.
Komunikasi yang efektif dapat dibedakan menjadi dua, yaitu komunikasi yang efektif untuk komunikasi personal dan kelompok serta komunikasi yang efektif untuk komunikasi massa. Komunikasi akan efektif apabila pengirim pesan dan penerima pesan besama-sama mencapai pengertian dan kesimpulan yang sama sesuai dengan yang dimaksudkan, tentang apa yang sebenarnya yang diinformasikan.
Komunikasi akan efektif apabila pengirim pesan dan penerima pesan besama-sama mencapai pengertian dan kesimpulan yang sama sesuai dengan yang dimaksudkan, tentang apa yang sebenarnya yang diinformasikan. Dengan komunikasi efektif juga diharapkan organisasi bisa mendapatkan informasi yang akurat tentang keinginan dan kebutuhan karyawan, sehingga informasi yang diperoleh dapat dipertimbangkan dan direalisasikan keputusannya pada karyawan. Selain karyawan akan merasa dihargai dan diakui, mereka juga dapat lebih semangat dalam bekerja sehingga kinerja karyawan meningkat dan tujuan organisasi dapat dicapai. 
Efektivitas komunikasi bisnis ini dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya yaitu Persepsi, Keberhasilan teknologi informasi dan komunikasi, Ketepatan, Kredibilitas, Pengendalian, dan Kecocokan.

DAFTAR PUSTAKA
Adinda Citra Kirana H24097004,  Analisis Pengaruh Komunikasi Efektif Terhadap Kinerja Karyawan PT. Mitra Maknur Industri. Fakultas Ekonomi Institut Pertanian Bogor.
Andy Kridasusila, Memenangkan Persaingan Bisnis melalui Efektivitas Komunikasi. Fakultas Ekonomi Universitas Semarang